PRA Tentang perempuan yang mencintai rumah duka. Kinan, namanya, Kinanti. Ia mencintai kematian beserta serangkaian upacara kepergian karena di sanalah ibunya berada. Namun, seiring waktu berjalan, Kinan harus berhadapan dengan banyak kematian dalam bentuk yang berbeda-beda.Resensi Novel Kata Rintik Sedu. Download novel kata pdf ~ rintik sendu. Gagas media sukses dengan kisah geezdanann, rintik sedu hadir kembali menyapa pembaca setianya melalui kisah binta, seorang mahasiswi komunikasi yang berparas Novel Kata /Rintik Sedu Original IndonesiaShopee Indonesia from berjudul kata karya nadhifa allya tsana atau rintik sedu mengangkat tokoh utama nugraha dan binta. Novel yang menceritakan perasaan nugraha, biru dan binta. Novel ini direkomendasikan untuk dibaca oleh orang yang sedang terjebak di masa Allya Tsana Rintik Sedu Tahun TerbitResensi singkat tentang novel kata tentang senja yang kehilangan langitnya karya rintik sedunim Binta memiliki kisah masa lalu bersama biru. Resensi novel kata tentang senja yang kehilangan langitnya, sinopsis novel kata tentang senja yang kehilangan langitnya, kata tentang senja yang kehilangan langitnya pdf, ringkasan novel kata rintik sedu, isi novel kata, novel kata pdf, quotes novel kata rintik sedu, sinopsis novel kata karya rintik sedu, satu kata menjadi satu Media Tahun Terbit Resensi novel kata rintik sedu 1. Kata adalah sebuah novel fiksi roman best seller yang menceritakan tentang seorang gadis yang terjebak dengan masa lalunya, disaat ada pria lain yang peduli dengannya. Buuku lain yang ia tulis diantaranya adalah geez & ann seri 1, 2, dan Novel Kata Pdf ~ Rintik novel kata karya rintik sedu. Orang yang sampai saat ini. Apa yang disebut dengan resensi?Novel Ini Direkomendasikan Untuk Dibaca Oleh Orang Yang Sedang Terjebak Di Masa terlibat perasaan yang saling membelakangidan pergi. Novel ini ditulis oleh nadhifa allya tsana, atau dikenal sebagian orang dengan nama rintik sedu. Keunggulan novel kata rintik sedu novel dengan judul kata rintik sendu bergenre remaja dan menceritakan mengenai Ini Ditulis Oleh Nadhifa Allya Tsana, Atau Dikenal Sebagian Orang Dengan Nama Rintik ada hal unik dari cerita novel ini, dimana penulis meracik cerita dan juga konflik menjadi begitu kompleks sehingga menjadi unik dan menarik untuk dibaca. Gagas media sukses dengan kisah geezdanann, rintik sedu hadir kembali menyapa pembaca setianya melalui kisah binta, seorang mahasiswi komunikasi yang berparas cantik. Nama rintik sedu sendiri awalnya bukanlah untuk nama samaran atau pena belaka tetapi untuk menyembunyikan identitasnya.
Apabilasuka membaca novel ada judul yang sangat direkomendasikan. Judul novel tersebut adalah Kata Rintik Sedu. Novel ini ditulis oleh Nadhifa Allya Tsana pada tahun 2018. Novel ini cocok dijadikan bacaan karena isinya sangat ringan. Jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai novel ini, simak sinopsis novel Kata Rintik Sedu di bawah ini.
Posted by on September 15, 2019 in Assalamualaikum, Hi, setelah vakum selama dua tahun, kali ini Author ingin mengaktifkan lagi blog yang sudah penuh sawang, debu, kenangan, dan lain-lainnya ini. Di sini Author ingin mengucapkan permohonan maaf terlebih dahulu karena menghilang dari peredaran lebih dari 2 tahun hehehe... Ok, tanpa berpanjang lebar lagi, Author ingin menulis resensi novel yang berjudul...... “Kata” karya dari Rintik Sedu atau yang sering disapa Paus oleh pembaca karyanya. Sinopsis Nugraha Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini di luar kendaliku. Biru Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitipkan segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewat sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku. Binta Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan yang namanya cinta. Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan. Buku ini ditulis dengan judul “Kata tentang senja yang kehilangan langitnya” ditulis oleh Rintik Sedu memiliki 396 halaman dengan harga yang diterbitkan oleh Gagas Media pada tahun 2018. Saya mengetahui mengenai novel ini secara tidak sengaja saat saya bermain ke Gramedia. Saat melihat cover dari novel ini saja sudah sangat menarik. Novel yang dibalut dengan siluet dua orang yang sedang memandang senja. Cerita di dalamnya sudah pasti mengisahkan Binta, Nugraha dan Biru seperti yang tertulis di cover belakang buku ini. Binta, seorang mahasiswa yang brkuliah di jurusan komunikasi hidup dengan Mamanya yang mengidap Skizofrenia. Binta lebih suka menyendiri dan membuat dunianya sendiri. Binta tidak memiliki teman, hanya ada Cahyo sahabat Binta. Binta menyukai dunianya. Gelap, sepi, sendiri. Hingga suatu hari datang Nug atau Nugraha yang mengusik dunia Binta. Nug merupakan teman dari Cahyo. Di sini Nug digambarkan sebagai laki-laki yang begitu sabar menghadapi sikap Binta yang super cuek. Sikap cuek Binta ini sebenarnya ada masa lalu yang melatarbelakanginya. Biru. Sosok laki-laki di masa lalunya. Banyak hal yang harus Binta, Nugraha dan Biru selesaikan di sini. Binta dengan dunia gelap dan sendirinya. Biru dengan petualangan hidupnya. Nugraha dengan kesabaran dan pengorbanannya. Kisah remaja yang dibalut dengan sangat apik oleh Rintik Sedu menurut saya. Sekian resensi novel “Kata” dari saya. Salam hangat Author. Wassalamualaikum....
ResensiNovel "Kata" 5 Maret 2021 17:23 Diperbarui: 5 Maret 2021 17:31 6966 2 3 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto Dok. Penerbit gagasmedia. a. Identitas Buku. Judul : Kata; Pengarang : Rintik Sedu (Nadhifa Allya Tsana) Penerbit : Gagas Media; Tahun Terbit : 2018 (Cetakan ke-2), 2018 (Cetakan pertama) Genre : Roman, fiksi; Sinopsis Novel Kata Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini di luar kendaliku. -Nugraha, Novel Kata- Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitipkan segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewat sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku. -Biru, Novel Kata- Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan yang namanya cinta. -Binta, Novel Kata- Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan. Detail Buku Judul Buku Kata Tentang senja yang kehilangan langitnya. Penulis Nadhifa Allya Tsana Rintik Sedu Tahun Terbit 2018 Penerbit Gagas Media Jumlah 389 Halaman ISBN 978-979-780-932-4 Cover Novel Kata Cover Novel Kata Pertama kali saya menemukan novel ini di salah satu platfom buku yang cukup hits, wattpad. Dua sejoli dengan latar belakang berwarna jingga cukup membuat saya penasaran di penghujung tahun 2018 lalu. Sampulnya berbahan soft cover dengan nama pena penulis di bagian bawahnya. Chapter yang tidak lengkap kurang beberapa bab terakhir di wattpad membuat saya mau-tidak-mau beralih ke buku cetak untuk mengetahui akhir kisahnya. Di awal tahun 2020 ini. Novel Kata mendapatkan wajah/cover barunya. Genre Novel Kata Novel Kata bertemakan kisah cinta remaja di lingkungan perkuliahan. Dimana sang tokoh utama belum bisa melupakan cinta pertama di masalalu hingga suatu saat muncul orang baru dalam hidupnya. Masalah di novel ini berfokus pada konflik batin perasaan cinta segi tiga antara Binta, Nugraha, dan Biru. Tokoh dan Penokohan Kata bercerita tentang kehidupan seorang gadis bernama Binta, seorang mahasiswi ilmu komunikasi kupu-kupu kuliah-pulang-kuliah-pulang yang memiliki sifat keras kepala, suka menyendiri, tidak mudah bergaul, dan sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Satu-satunya teman yang Binta miliki di kampus adalah Cahyo. Di tengah hari-harinya, Binta tidak sengaja bertemu dengan Nugraha. Mahasiswa Arsitektur yang lebih senior darinya. Sosok Nug, panggilan akrab untuk Nugraha, ditampilkan sebagai seseorang super hero dengan sifat yang sangat sabar dan gigih. Meski Binta selalu mencoba menyuruhnya pergi berkali-kali, Nug selalu berusaha meyakinkan tambatan hatinya tentang keseriusannya dan pantang menyerah. Tokoh lain yang mewarnai novel ini adalah sosok Biru. Teman masa kecil Senjani nama khusus yang Biru berikan kepada Binta. Biru merupakan seseorang di masalalu sekaligus cinta pertama bagi Binta yang sangat sulit untuk ia lupakan. Bahkan meski sudah berpisah selama bertahun-tahun, kehadiran Biru selalu Binta nantikan. Berbeda dengan Nugraha yang gigih. Biru memiliki sifat yang pesimis, suka membuat puisi dan berkelana ke berbagai tempat serta di gambarkan menjadi seorang pemuda dengan masa depan yang tidak jelas. Beberapa tokoh pendukung lainnya bisa kalian temukan di novelnya. Alur Novel Kata Novel Kata memiliki alur maju. Menceritakan awal mula kehidupan Senjani bersama Biru kemudian bertemu dengan Nugraha. Konflik mulai memuncak ketika Binta tidak sengaja bertemu dengan Biru dan mempertanyakan arti hubungan mereka yang sebenarnya. Sudut Pandang Novel Kata mengadopsi sudut pandang orang ketiga serba tahu. Dimana Tsana, sang penulis, sangat mengetahui setiap detail kejadian dan konflik batin yang dirasakan oleh setiap tokohnya. Gaya Bahasa Penulis menggunakan gaya bahasa sama di setiap Novelnya. Bahasa yang apa adanya, sederhana, namun syarat akan makna. Tidak bisa dipungkiri, hal inilah yang membuat saya jatuh cinta saat pertama kali membaca sinopsisnya. Penyampaian perasaan yang dialami tokoh digambarkan oleh penulis dengan sangat apik. Novel ini juga mengandung majas-majas yang memperindah gaya bahasanya. Amanat Cerita Novel Kata Bagian ini yang membuat saya cukup menyesal. Ya, menyesal kenapa tidak membacanya dari dahulu. Karena kisah dalam novel ini hampir sama seperti kisah cinta saya LOL. Bedanya novel ini berlatar belakang anak kuliahan, sedangkan saya SMA. Biar curcolnya nggak kebanyakan, berikut adalah amanat yang saya dapatkan setelah membaca novel Kata ini. Berusahalah jujur dengan perasaan sendiri Banyak orang yang lebih memilih untuk memendam perasaan dengan alasan kebaikan orang yang disayang. Padahal tidak selamanya begitu. Bisa jadi orang yang kita sayang justru menunggu kita untuk menyatakan perasaannya terlebih dahulu. Kan bisa berabe kalau sama-sama nunggu dan saling tidak mau tahu. Nanti kalau sudah ada orang lain yang hadir di salah satu pihak, baru deh menyesal. Terlambat menyadari perasaanya. Belajar untuk Berdamai dengan Masalalu Siapa nih yang belum bisa move on dari masalalunya? Apasih yang ditunggu? Belum cukup sakit hatinya? Emang sih melupakan itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Deket udah lama. Kemana-mana selalu berdua. Nggak taunya ditinggal begitu aja tanpa alasan. Kalau quotes andalan saya sih ; Sebenarnya pergimu atas salahku yang mana? Buat kalian yang belum bisa move on, ayolah sadar sobat. Masih banyak yang harus kamu perjuangkan. Masih banyak yang sayang dengan kamu. Jangan membuang-buang waktu untuk seseorang yang sudah tidak perduli pada hidupmu. Boleh Cinta tapi Jangan Jadi Buta. Ibarat pribahasa ; kalau sudah cinta, tai kucing jadi rasa coklat. Saat kita terlalu fokus mencintai seseorang, sekitar kita jadi terasa ngeblur. Mirip-mirip sama fitur auto fokus di kamera. Semua hal yang difikirkan tentang seseorang yang kita cinta. Sampai-sampai dibuat buta dengan keberadaan di sekitar. Kalau ada orang yang mencintai kita dengan tuluspun akhirnya akan tersingkir. Perjuangannya terlihat tidak ada artinya. Berusalah Tegas dalam Mengambil Keputusan Cinta segitiga itu rumit. Jadi sangat dibutuhkan suatu keputusan yang tegas. Lebih cepat lebih baik. Bisa jadi kita merasa nyaman saat bersama A. Tapi fikiran selalu bersama B. Semua itu ilusi. Nggak ada yang namanya cinta segitiga. Cuma kamu saja yang belum paham perasaanmu untuk siapa. Menikah Bukan Hanya Tentang Cinta tapi Komitmen Hadeuh jaman sekarang memang sudah tidak terhitung lagi cerita perceraian. Mirisnya, perceraian itu harus terjadi karena orang ketiga. Lagi-lagi siapa yang menjadi korban? Anak. Quotes Favorit di Novel Kata Ada beberapa kutipan yang sangat saya sukai dari Novel ini. Cinta tak perlu memiliki, karena ujung dari rasa sayang bkn kepemilikan, tapi keikhlasan. -Novel kata, Rintik Sedu- Perempuan itu harus pintar, bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk jadi kaya, tapi untuk melahirkan anak yang pintar seperti ibunya. Lagi pula, perempuan harus punya pendidikan karena dari situ ia dihargai." -Novel kata, Rintik Sedu- Sebenarnya ada banyak kutipan yang sangat relate dengan kehidupan. Tapi kedua kutipan di atas adalah favotit saya. Keunggulan Buku Saya sangat menyukai gaya bahasa Tsana yang sederhana dan mudah dipahami. Di setiap babnya, ada ilustrasi pendukung yang memanjakan mata pembaca setelah berlelah-lelah menjelajahi huruf demi huruf. Kekurangan Buku Meskipun buku ini menjadi best seller bahkan selama berbulan-bulan lamanya, tidak menuntut kemungkinan adanya kesalahan bukan? Beberapa kali saya sempat menemukan kesalahan kata di novel ini. Kalimat yang seharusnya dirasakan oleh tokoh A justru di tulis menjadi tokoh B. Juga terdapat 2-3 kesalahan tulisan lainnya. Di awal ceritapun saya merasa sedikit janggal. Binta digambarkan memiliki sifat yang sulit untuk bersosialisasi namun justru dekat dengan ibu-ibu penjual nasi uduk dan bahkan memeluknya. Konsistensi karakter sangat kurang di sini. Rekomendasi Novel Kata Menurut saya, novel ini sangat cocok untuk pecinta genre roman teenlit. Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca para remaja. Atau mungkin kamu punya doi yang nggak peka dan belum bisa move on dari masa lalunya? Novel Kata ini bisa jadi solusi yang tepat untuk menyadarkannya. Rate ⭐⭐⭐⭐With love, Penelitianini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai sosial yang ada pada novel Kata karya Rintik Sedu, hubungan antara nilai sosial dengan kondisi masyarakat dalam novel Kata karya Rintik Sedu, dan relevansi hasil penelitian tentang nilai sosial dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII. Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan wawasan mengenai kajian Book yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lalu, ke kata yang baru. — Rintik bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini diluar kendaliku.” — Nugraha.“Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitipkan segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewat sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku.” — Biru.“Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan yang namanya cinta. — Binta.“Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan.”Judul KataPenulisRintik seduEditor Sulung S. HanumPenerbit Gagas MediaHalaman vi+389 hlmISBN 978–979–780–930–4Harga dapat sebuah rekomendasi untuk membaca novel dengan judul Kata’ karya Rintik Sedu oleh adik saya. Sebenarnya saya tau siapa penulisnya, penulis yang aktif di salah satu platform menulis cerita itu sudah menerbitkan tiga novelsebelum menerbitkan novel satu ini. Namun, saya tidak pernah membaca satupun karya miliknya. Saya terlalu banyak membaca novel dengan cerita yang sama di masa sekolah dulu, jadi membuat saya bosan dan berhenti membaca cerita-cerita sejenis itu. Tapi, adik saya tidak berhenti untuk menyuruh saya membaca novel satu ini. Saya mulai mencari-cari review tentang novel ini, dan hasilnya nihil. Yang saya dapatkan hanya resensi dan feedback baik oleh para pembaca. Tentu saja itu tidak cukup untuk saya. Namun, saya dikirimi unggahan oleh adik saya, yang berisikan tentang curahan penulis tentang novel ini. Yang saya ingat adalah bahwa novel satu ini berbeda dari novel-novel sebelumnya. Dan yang penting adalah novel ini tidak tentang anak sekolahan. Maka dengan didasari oleh apa yang saya ceritakan ini, ditambah dengan rasa haus akan bacaan saya waktu itu, saya membeli dan membacanya. Harga di Gramedia kota saya cukup mahal, karena berada di luar Pulau Jawa, novel ini dijual dengan harga pertama yang menarik dari novel ini adalah covernya. Novel dengan tebal 396 halaman ini dibaluti oleh sampul yang menarik. Di covernya, tampak sepasang perempuan dan laki-laki yang duduk berdua menikmati senja. Senja yang indah. helloditta sudah mampu memikat mata pembaca dengan hanya sekali lirikan mata. Di dalamnya, di setiap pergantian bab, saya disuguhi oleh ilustrasi apik sesuai gambaran judul bab. Tidak lupa, pembatas novel. Pembatas novel ini benar-benar serasi jika disandingkan dengan judul novel. Simple dan cerita itu sendiri, novel ini menceritakan kehidupan Binta yang kemudian diisi oleh Nugraha dan Biru. Saya tidak ingin menceritakan lebih lanjut karena tidak ingin terkesan menjadi spoiler. Namun, kalimat “Tentang senja yang kehilangan langitnya.” itu benar sekali. Binta benar-benar kehilangan langitnya, tapi dia mendapatkan yang lebih baik dari langit, ialah awan dengan segala cerita indah di dalamnya. Novel ini memperjelas bahwa cinta tak melulu butuh sebab. Cinta tak melulu harus ditanya dan dijawab. Acapkali kita lupa bahwa cinta tak selalu tentang yang kita inginkan, melainkan cinta adalah tentang yang kita butuhkan. Rintik Sedu, sudah sangat baik untuk memperjelas ide ceritanya. Dan sesuai dengan alasan saya membeli dan membaca novel ini, ceritanya tidak berlatar anak sekolahan, melainkan anak kuliahan. Untuk penggunaan bahasa, cukup mudah dipahami dan cocok dijadikan bacaan ringan di saat weekend!Saya perlu jujur untuk mengakhiri review ini. Buku ringan dan cukup menghibur, jalan ceritanya sederhana dan mudah ditebak, tipikal teenlit. Jadi, saya merekomendasikan novel ini untuk bacaan remaja sekolahan 7/ membaca! Xaje.